LAKSONO ARYUL WIBOWO 1525010124 AGROTEKNOLOGI B-25

Sabtu, 09 Desember 2017

UNTUK MEMUDAHKAN PEMBACA SILAHKAN KLIK MENU DIBAWAH INI :









Tanaman melinjo (Gnetum gnemon ) adalah tanaman yang termasuk dalam Gymnospermae ( biji tertutup ) yang berasal dari Asia tropik, melanesia dan Pasifik Barat. Tanaman ini termasuk dalam ordo Gnetales dengan famili Gnetaceae yang memiliki beragam jenis sebutan dan panggilan berdasarkan daerah budidaya masing – masing.

Klasifikasi tanaman melinjo
Kingdom : Plantae ( Tumbuhan )
Divisi : Spermatophyta ( Tumbuhan berbiji)
Sub divisi : Gymnospermae ( Tumbuhan berbiji terbuka )
Kelas : Gnetinae
Sub kelas : Gnetidae
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon ( melinjo )

Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah-tanah liat/lempung, berpasir dan berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 - 1.200 m dpl.  Lahan yang akan ditanami melinjo harus terbuka atau terkena sinar matahari, lubang tanam berukuran 60 X 60 X 75 cm, dengan jarak tanam 6 - 8 m.
Melinjo dapat ditemukan di daerah yang kering sampai tropis. Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus. Melinjo dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang luas. Hal inilah yang menyebabkan melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah pantai karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki kadar garam yang tinggi.
Indonesia adalah negara yang menjadikan biji melinjo sebagai komoditi ekspor dalam jumlah yang cukup besar. Melinjo akan dipanen dan menghasilkan buah setelah 5- 6 tahun setelah penanaman biji. Di daerah Sumatera Barat setiap tahunnya dilaporkan menghasilkan 20.000- 25.000 buah melinjo dan produksi bijinya mencapai 80- 100 kg per pohon per tahun.
MANFAAT DAN KANDUNGAN NUTRISI
Melinjo jarang dibudidayakan secara intensif. Kayunya dapat dipakai sebagai bahan papan dan alat rumah tangga sederhana. Daun mudanya (disebut sebagai so dalam bahasa Jawa) digunakan sebagai bahan sayuran (misalnya pada sayur asem). Bunga (jantan maupun betina) dan bijinya yang masih kecil-kecil (pentil) maupun yang sudah masak dijadikan juga sebagai sayuran.  Biji melinjo juga menjadi bahan baku emping. Kulitnya bisa dijadikan abon kulit melinjo.
Penelitian yang sudah dilakukan pada melinjo menujukkan bahwa melinjo menghasilkan senyawa antioksidan. Aktivitas antioksidan ini diperoleh dari konsentrasi protein tinggi, 9-10 persen dalam tiap biji melinjo. Protein utamanya berukuran 30 kilo Dalton yang amat efektif untuk menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit.
Di Jepang dilakukan penelitian dan dilaporkan bahwa melinjo termasuk tumbuhan purba yang secara evolusi dekat dengan tanaman Ginkgo biloba yang ada di Jepang.
Ginkgo adalah spesies pohon hidup tertua, yang telah tumbuh selama 150-200 juta tahun dan dipercaya sebagai tonik otak karena memperkuat daya ingat. Daun Ginkgo juga punya khasiat antioksidan kuat dan berperan penting dalam oksidasi radikal bebas penyebab penuaan dini dan pikun.
Sampai saat ini, doktor biokimia dari Osaka Prefecture University, Jepang telah mengisolasi dua jenis protein yang menunjukkan aktivitas antioksidan tinggi. Dari seluruh bagian tumbuhan melinjo yang pernah diekstraknya, mulai dari daunkulit batangakar, sampai biji, ditemukan protein paling potensial adalah dari biji. Riset menunjukkan aktivitas antioksidan dari kandungan fenolik ini setara dengan antioksidan sintetik BHT (Butylated Hydroxytolune).
Selain itu melinjo juga merupakan antimikroba alami. Itu artinya protein melinjo juga bisa dipakai sebagai pengawet alami makanan sekaligus obat baru untuk penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Peptida yang diisolasi dari biji melinjo diindikasikan punya potensi aktif menghambat beberapa jenis bakteri gram positif dan negatif.
BUDIDAYA TANAMAN MELINJO
Tanaman melinjo sangat mudah dibudidayakan karena tidak membutuhkan persyaratan tempat tumbuh yang khusus terutama berkaitan dengan kualitas tanah.  Tanaman ini dapat tumbuh dengan tidak baik sehingga di gunakan sebagai tanaman penghijauan.

Pemilihan Lokasi Penanaman

a.Iklim

·         Tanaman melinjo tumbuh baik di berbagai jenis tanah, baik maupun tidak baik.
·         Curah hujan yang baik untuk tanaman melinjo adalah 2500-3000 per tahun.
·         Melinjo dapat tumbuh dengan ketinggian 1200 m diatas permukaan laut. Namun produksi yang baik dengan ketinggian 400 m diatas permukaan laut.

b.Media tanah

·         Melinjoh tidak membutuhkan tanah yang cukup baik , karena tanaman ini mudah tumbuh dan berkembang dengan baik.

Cara Budidaya Tanaman Melinjo

a.Perbanyakan tanaman

Perbanyakan tanaman ini bisa dilakukan secara vegetatif dan generatif. Namun perlu diperhatikan bahwa biji melinjo sangat sulit di kecambahkan sehingga perbanyakan vegetatif sangat di perlukan tanaman ini.



b.Persiapan media tanam

Persiapan media ini dengan membersihkan rerumputan, dibajak, di cangkul dan batang kayu di kumpulkan, persiapan media tanam sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan.
Pembuatan lobang tanam untuk melinjog disiapkan 3-4 minggu sebelum penanamaan berlangsung. Untuk leubang galian tanam berukuran 60 x 60 x 75 cm, kemudian pemberian pupuk tanaman setelah pembuatan lubang dengan pupuk kandanf 10 kg/ lubang tanam.

c.Penanaman melinjo

Penanaman dilakukan saat awal musim hujan, bibit yang akan di tanam di lepas terlebih dahulu polibag. Kemudian letakan akar cabang ke bagian lubang tanam dengan baik, dan jangan sampai akar rusak. bertujuan agar tanaman tidak layu dan mengalami kematian. Tanaman di beri penyangga dari bambu agar tetap tegak.

Perawatan tanaman melinjo

a.Penyiraman

penyiraman dilakukan 2 kali sehari selama dua minggu setelah tanam, selebihnya cukup sehari sekali. Dengan penyiraman berlangsung untuk menjaga kelembapan tanah agar tanaman tetap subur dan sehat. Hindari penyiraman berlebihan pada tanaman yang akan membuat kelayuan dan kematian pada tanaman, sebaiknya dilakukan sewajarnya.

b.Pemberian pupuk

Pemberian pupuk pada tanaman ini mengunakan pupuk kandang maupun pupuk buatan. Pemberian ini dilakukan 2 tahun sekali. Pemupukan ini dilakukan dengan cara membenamkan pupuk pada lubang yang di gali sedalam 10-15 cm melingkar atau dengan menaburkan di sekitar tanaman melinjo. 



c.Penyiangan

Penyiangan bertujuan untuk menghilangkan tanaman penganggu, rerumputan liar dan tanaman merambat di sekitar tanaman melinjo. Penyiangan ini dilakukan setiap hari, sebaiknya saat melakukan penyiangan dilakukan dahulu pengemburan tanah di sekeliling tanaman.

d.Penyulaman

Penyulaman dilakukan saat ada bibit yang mati di dalam lahan, kemudian di ganti dengan bibit yang baru. Penyulaman ini segera dilakukan agar pertumbuhan tanaman serentak dengan tanaman lainnya.

e. Pemangkasan

Pemangkasan ini dilakukan saat tanaman sudah memiliki ketinggian yang tinggi. Hal ini bertujuan agar di waktu pemanenan sangat mudah di ambil. Selain itu, pemangkasan juga dapat mempermudah pengontrolan hama dan penyakit.

Pengendalian Hama dan Penyakit Terpadu (Kurang jelas? ---- Klik Disini)

Gejala serangan hama dan penyakit memanglah sangat menganggu tanaman. Berdasarkan serangan ini akan dapat menurunkan produksi tanaman melinjo. Gejala hama dan penyakit akan tampak setelah menyerang tanaman yang baru diketahui penyakit dan cara penangulangginya. Berikut gajala yang sering menyerang tanaman melinjo:
HAMA
·         Permukaan daun berbintik kuning. Disebabkan oleh serangan kutu Lepidosaphes sp yang menghisap cairan daun. Pengendalian mengunakan penyemprotan musuh alami yaitu predator dan parasitoid. Famili Coccinellidae (Chilocorus, Symnus dan Harmonia) dan Formicidae sebagai predator. Famili Trichogrammatidae (Trichogramma) dan Aphelinidae (Aphytis dan Encarsia) sebagai parasitoid.

·         Permukaan daun berbintik merah kecokltan atau putih. Disebabkan oleh serangan tungau merah. Pengendalian menggunakan penyemprotan pestisida nabati dari ekstrak biji mimba.


PENYAKIT
·         Daun layu berwarna kuning dan kemerah-merahan. Disebabkan oleh Layu pembulu bakteri. Pengendalian menggunakan budidaya sehat utamanya benih sehat, tanah sehat, penggunaan varietas tahan.

·         Anak tulang daun berwarna coklat dan helai daun berwarna kuning. Disebabkan oleh bakteri Erwinia amylovora. Pengendalian menggunakan varietas tahan, benih yang sehat, budidaya yang sehat, dan memotong bagian daun yang terkena penyakit tersebut.

·         Daun bercak coklat dengan pola bervariasi. Di sebabkan oleh cendawan Gloeosporium sp. Pengendalian menggunakan Trichoderma sp.

·         Daun bercak bulat degan warna kuning di sekeliling permukaan daun bawah. Di sebabkan oleh Colletotrichum sp. Pengendalian  menggunakan Trichoderma sp.

 

Panen dan Pasca Panen

Pemanenan tanaman melinjo dapat di panen setelah berumur 5-6 tahun. Masa buah melinjo terjadi 2 kali dalam setahun. Pemanenan ini dilakukan dengan cara memanjat atau menggunakan galah atau tangga. Setelah di panjat lalu lakukan pemetikan buah dan di kumpulkan ke wadah buah tua dan wadah buah mudah. Hasil panen biasanya dijadikan emping.