LAKSONO ARYUL WIBOWO 1525010124 AGROTEKNOLOGI B-25

Senin, 16 April 2018

Karena Allah SWT, Langgeng Sinambung

Tidak diragukan sedikitpun bahwa nikmat ukhuwwah fillah, cinta karena-Nya, dan terikat kepada agama-Nya adalah merupakan anugerah terbesar Allah kepada para hamba-Nya yang beriman sebagai salah satu diantara buah-buah keimanan. Allah SWT berfirman kepada orang-orang beriman yang telah (bermukim) di Madinah : "... dan ingatlah akan nikmat Allah keadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara..." (QS. Ali Imran : 103).

Allah SWT juga berfirman kepada Rasulullah SAW guna menegaskan akan anugerah-Nya yang berupa persaudaraan orang-orang beriman disekitar beliau : "...Dialah yang memperuatmu dengan pertolongan -Nya dan dengan para mukmin dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempertautkan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (QS. Al-Anfal : 62-63).

Semua orang mengerti baik individu maupun komunitas bahwa diantara mereka pernah terjalin pertemanan, hubungan dekat, keakraban, dan pertautan hati. Tetapi semua itu tidak berkelanjutan karena mereka hanya bertemu sebab ingin memenuhi suatu ambisi atau kesenangan materi. Ketika ambisi itu sudah terpenuhi dan kepentingan telah usai tercapai, atau (sebaliknya) mereka berputus asa dari mendapatkan itu semua, maka persatuan mereka tercerai berai, dan bahkan terkadang keakraban berubah menjadi percekcokan dan permusuhan. sangat berbeda dengan alhubb fillah, maka sesungguhnya ia langgeng sebagaimana kelanggengan Allah SWT. Oleh karena inilah dikatakan dalam hikmah : 
ما كان الله دام واتصل # وما كان لغير الله بان وانفصل
Sesuatu karena Allah maka langgeng dan berkesinambungan
Dan sesuatu yang bukan karena Allah maka terputus dan terpisah

Menyelipkan rasa cinta dalam setiap perbuatan memanglah sulit kecuali bagi orang-orang yang telah terbiasa. Belajar dan teruslah belajar mulai dari sekarang untuk menyelipkan rasa cintamu disetiap perbuatan, disetiap hubungan. Ya, rasa cinta karena Allah. Alhubb fillah. Karena Allah tak akan membiarkan rasa cintamu terbuang sia-sia. Sesuatu karena Allah maka langgeng dan berkesinambungan.
Wallohu A'lam

Referensi :
ما كان الله دام واتصل (Multaqo' Sanawy 19, Nurul Haromain)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar